Jumat, 01 Juli 2016

Pantai Lagundri dan Pantai Sorake Mempesona Para Pengunjung


Pantai Sorake Pantai Lagundri Surga Bagi Peselancar
Berbicara tentang pantai, nama Indonesia pasti selalu ada. Ratusan pantai nan eksotis menghiasi seluruh penjuru Indonesia termasuk Pantai Lagundri dan Pantai Sorake. Banyak masyarakat luar pulau yang belum mengenal kedua pantai ini. Namun Pantai Lagundri banyak dikenal kalangan peselancar luar negeri. Ombak dipantai cukup besar menjadikannya tempat lomba surf tingkat dunia. Hamparan pasir putih juga dapat menarik perhatian pengunjung.

Selain ombak dan pasir putih, warna air Pantai Lagundri menjadi daya tarik tersendiri karena berwarna hijau tosca. Cahaya orange menambah kesempurnaan pantai ini saat sore hari. Tidak jauh dari pantai Lagundri terdapat pantai yang tidak kalah cantik dengan Lagundri. Bernama Pantai Sorake. Obyek wisata ini bisa dijadikan lokasi surfing bagi peselancar. Anda tidak perlu khawatir jika ingin menginap di pantai ini karena banyak penginapan dengan berbagai jenis. Selain penginapan, tersedia cottage dan kios kios makanan laut yang bisa didatangi bersama teman maupun keluarga.



Kedua pantai ini dipenuhi wisatawan saat liburan terutama lebaran yang hanya menghitung hari. Namun jika anda tidak dapat melihat ombak, tidak perlu berkecil hati karena anda masih dapat menyaksikan terumbu karang dan mencari ikan hias berukuran mini yang terjebak di antara karang. Bisa juga datang saat ada event selancar karena anda akan di suguhi pertunjukan selancar dari peserta selancar dunia.

Sayang jika anda datang ke Sumatera Utara namun tidak mengunjungi kedua pantai ini. Akan tetapi jika anda tidak banyak memiliki waktu luang, anda bisa mengunjungi salah satunya entah itu Pantai Lagundri atau Pantai Sorake. Anda bisa juga mengabadikan kunjungan saat di sini bersama keluarga maupun rekan. Kedua pantai ini juga memiliki terumbu karang yang tidak kalah indahnya dibanding Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara. Karena ombak yang cukup besar, para pengunjung dilarang berenang pada kedalam tertentu. Kedua pantai ini berada di pulau Nias, Nias Selatan.


Kebersihan menjadi hal utama di manapun anda berada begitu juga kedua pantai ini. Kedua pantai ini juga mengutamakan kebersihan.

Obyek Wisata Lau Kawar Yang Memprihatinkan

Wajah Danau Lau Kawar Tak Secerah Dan Segemilang Dulu
Lebaran tinggal di depan mata membuat sebagian orang pulang kampung namun tidak sedikit yang memilih merayakan lebaran di rumah alias tidak pulang kampung. Bagi anda yang memilih pulang kampung ke Sumatera Utara tidak ada salahnya mampir ke tempat wisata satu ini, Danau Lau Kawar namanya.

Menurut cerita yang beredar Danau Lau Kawar terbentuk seorang nenek yang mengutuk seluruh desa. Sebelum berubah menjadi danau desa tersebut sangatlah subur. Air yang jernih sekaligus tenang, udara segar dan bunga bunga Anggrek menjadi pemandangan utama yang akan wisatawan lihat saat memasuki kawasan wisata.


Lokasi mudah dicapai dengan kendaraan roda dua maupun empat jalan yang sudah diaspal, jarak lokasi dari Kota Medan membutuhkan waktu lebih kurang tiga jam. Sayangnya ada beberapa fasilitas yang tidak terawat, rusak bahkan penjaga didepan pintu masuk tidak ada karena sepinya pengunjung. Danau yang terlupakan sebutan itu sepertinya cocok untuk Danau Lau Kawar. Dulu wisatawan yang datang ke tempat ini banyak namun setelah Gunung Sinabung meletus pada tahun 2013 dan 2014 wisatawan sedikit demi sedikit mulai enggan datang. Zona merah yang ditetapkan pemerintah untuk Danau Lau dan warga yang tinggal diungsikan, tanda tanda kehidupan tidak terdapat lagi.

Rumput liar setinggi pinggang orang dewasa, rumah warga yang rusak, anak kayu yang tumbuh subur menjadi pemandangan berbeda dari Danau Lau Kawar. Walau telah mendapat lebel zona merah, masih terdapat beberapa pengunjung yang datang. Masyarakat yang berada di luar Karo mendatangi Lau Kawar secara sembunyi-sembunyi sekadar melihat keindahan danau yang mulai terlupakan dan mengabadikan kunjungannya melalui sebuah handphone.


Pemerintah harus bekerja ekstra agar tempat wisata danau ini menarik banyak pengunjung kembali setelah Gunung Sinabung tidak erupsi kembali dan situasi menjadi normal seperti dulu. Obyek wisata Danau Lau jarang terdengar masyarakat luar Sumatera Utara setelah Gunung Sinabung memuntahkan lahar, padahal di balik ketidak terawatan Danau Lau Kawar menyimpan sejuta keindahan.