Museum
Simalungun
Setiap daerah memiliki sejarahnya masing-masing begitu pula
dengan Simalungun. Simalungun adalah
sebuah kabupaten yang kini dipimpin oleh Bupati JR Saragih. Untuk mengenang
sejarah terciptanya Simalungun, dibuatlah museum yang bernama Museum Simalungun.
Museum Simalungun ini didirikan oleh 7 Raja Simalungun
bersama utusan pemerintah, kepala distrik, tokoh masyarakat, dan tungkat saat
pertemuan Harungguan. Awalnya museum ini diberi nama Rumah Pusaka Simalungun
tetapi seiring berjalannya waktu, museum ini berubah nama. Proses pembangunan
selesai pada Desember 1939 dan dibuka untuk umun pada tanggal 30 April 1940.
14 tahun kemudian museum ini dikelola oleh Yayasan Museum
Simalungun (YMS) yang berdiri pada tanggal 27 September 1954. Koleksi milik
Simalungun sendiri sudah mencapai 975 buah. Arkeologi berasal dari Bahasa Latin
yang berarti ilmu kebudayaan yang mempelajari masa lampau.
Terdapat 6 jenis koleksi di Museum Simalungun, yaitu:
1.
Koleksi Arkeologi
2.
Koleksi Handcraft
3.
Koleksi Naskah Kuno
4.
Koleksi Numismatika
5.
Koleksi Keramikalogis
6.
Koleksi Etnografika
Diantara keenam koleksi Museum Simalungun ada beberapa yang
masih terjaga dengan baik, namun sebagian lainnya kurang baik. Ada koleksi dari
raja-raja Simalungun dulu, contohnya pingga pasu. Selain koleksi dari raja-raja
Simalungun terdahulu ada juga peralatan sehari-hari orang Simalungun seperti
tempat penyimpanan garam (Abal-abal), tempat penyimpanan ari (Tatabu), tempat
penyimpanan ikan (Taduhan).
Koleksi lainnya adalah alat yang dipakai orang Simalungun
untuk mencari mata pencaharian mereka yakni alat penangkap ikan (Bubu), alat
untuk memintal benang (wewean), peralatan yang dipakai untuk menyadap nira
(agadi).
Selain yang disebut diatas kalian juga melihat pakaian adat
Simalungun seperti doramani (perhiasan untuk laki-laki), suri-suri (selendang
untuk perempuan), gondit (pengikat kain di pinggang untuk wanita), dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar