Rabu, 08 Juni 2016

Sentra Kentang Baru di Simalungun



Sentra Kentang Baru di Simalungun




Sepertinya pemerintah Kabupaten Simalungun sangat bersemangat untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Pada acara Panen Perdana Kentang G3 milik para petani Gapoktan Purba Sipinggan Kecamatan Purba, Bupati JR Saragih menyampaikan bahwa dirinya sepenuhnya memberi dukungan pada para petani kentang.

Diacara tersebut hadir pula Kepala SKPD Kadis Pertanian Ir Jan Posman Purba, jajaran kepolisian dan TNI, Camat Jan Crisdo Damanik, pangulu, Gapoktan serta kalangan petani. Sebagai bukti dukungan untuk para petani kentang Pemkab menyediakan lahan supaya petani kentang dapat mengembangkan bibit kentang yang lebih berkualitas.

Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan, bersedia menyediakan anggarean yang besar di Dinas Pertanian agar program itu terwujud dengan hasil yang baik pula. Selain mlakukan kerjasama dengan pimpinan dari daerah-daerah lain, Pemkab juga bekerjasama dengan bebrapa restoran cepat saji contohnya KFC dan CFC ataupun produsen makanan ringan yang berbahan dasar kentang.

Diharapkan dengan adanya kerjasama-kerjasama ini para petani menjadi lebih sejahtera dan hasil jual lebih daripada pengumpul biasanya. Selama ini hasil panen kentang dari petani sudah cukup memuaskan, rata-rata 1,2-1,5 kg per batang bisa dihasilkan. Harapan Pemkab Simalungun  daerahnya bisa menjadi sentra kentang berkualitas seperti di Bandung.

Ketua Gapoktan Purba Sipinggan, Sendi Warto Purba bahwa dari proses penanaman hingga proses pemanenan sedikit menggunakan pupuk kimia. Walaupun hanya dengan menggunakan pupuk kimia yang relative sedikit yaitu 40 kg bisa menghasilkan kentang yang bagus dan berkualitas. Untuk dapat melaksanakan proses penanaman kentang, Pemkab akan bertanya ke daerah Bandung tentang bagaimana cara menanam kentang agar dapat menghasilkan kentang kualitas nomor satu.

Harga jual benih kentang hasil penangkaran ini nantinya akan dijual dengan 3. 000 per Kg-nya. Selama ini para petani memakai benih keturunan ke 6 dan ke 7 namun tetap saja hasilnya kurang memuaskan bahkan cenderung menurun. Bila masyarakat menggunakan benih keturunan ke 3 dan ke 4 akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit sedangkan para petani tidak mampu jika harus mengeluarkan uang hingga 30 juta.

Jika para petani menggunakan benih yang murah otomatis mereka hanya perlu mengeluarkan uang 4, 5 juta. Perbedaan yang cukup jauh dengan benih keturunan ke 3 dan ke 4. Sedangkan untuk hasil panennya nanti bisa nyampe 20-25 ton-an-lah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar