Sentra Kentang Baru di Simalungun
Sepertinya
pemerintah Kabupaten Simalungun sangat bersemangat untuk lebih meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Pada acara Panen Perdana Kentang G3 milik para
petani Gapoktan Purba Sipinggan Kecamatan Purba, Bupati JR Saragih menyampaikan bahwa dirinya
sepenuhnya memberi dukungan pada para petani kentang.
Diacara
tersebut hadir pula Kepala SKPD Kadis Pertanian Ir Jan Posman Purba, jajaran
kepolisian dan TNI, Camat Jan Crisdo Damanik, pangulu, Gapoktan serta kalangan
petani. Sebagai bukti dukungan untuk para petani kentang Pemkab menyediakan
lahan supaya petani kentang dapat mengembangkan bibit kentang yang lebih
berkualitas.
Bupati
Simalungun JR Saragih mengatakan,
bersedia menyediakan anggarean yang besar di Dinas Pertanian agar program itu
terwujud dengan hasil yang baik pula. Selain mlakukan kerjasama dengan pimpinan
dari daerah-daerah lain, Pemkab juga bekerjasama dengan bebrapa restoran cepat
saji contohnya KFC dan CFC ataupun produsen makanan ringan yang berbahan dasar
kentang.
Diharapkan
dengan adanya kerjasama-kerjasama ini para petani menjadi lebih sejahtera dan
hasil jual lebih daripada pengumpul biasanya. Selama ini hasil panen kentang
dari petani sudah cukup memuaskan, rata-rata 1,2-1,5 kg per batang bisa
dihasilkan. Harapan Pemkab Simalungun
daerahnya bisa menjadi sentra kentang berkualitas seperti di Bandung.
Ketua Gapoktan
Purba Sipinggan, Sendi Warto Purba bahwa dari proses penanaman hingga proses
pemanenan sedikit menggunakan pupuk kimia. Walaupun hanya dengan menggunakan
pupuk kimia yang relative sedikit yaitu 40 kg bisa menghasilkan kentang yang
bagus dan berkualitas. Untuk dapat melaksanakan proses penanaman kentang,
Pemkab akan bertanya ke daerah Bandung tentang bagaimana cara menanam kentang
agar dapat menghasilkan kentang kualitas nomor satu.
Harga jual
benih kentang hasil penangkaran ini nantinya akan dijual dengan 3. 000 per
Kg-nya. Selama ini para petani memakai benih keturunan ke 6 dan ke 7 namun
tetap saja hasilnya kurang memuaskan bahkan cenderung menurun. Bila masyarakat
menggunakan benih keturunan ke 3 dan ke 4 akan membutuhkan biaya yang tidak
sedikit sedangkan para petani tidak mampu jika harus mengeluarkan uang hingga
30 juta.
Jika para
petani menggunakan benih yang murah otomatis mereka hanya perlu mengeluarkan
uang 4, 5 juta. Perbedaan yang cukup jauh dengan benih keturunan ke 3 dan ke 4.
Sedangkan untuk hasil panennya nanti bisa nyampe 20-25 ton-an-lah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar