Masyarakat Gunung
Malela menilai JR Saragih
SH MM, sebagai Bupati Simalungun selama menjabat dalam lima tahun ini, sukses
dalam pembangunan, khususnya bidang pendidikan dan kesehatan.
Hal tersebut
disampaikan masyarakat dalam kegiatan gotongroyong yang digelar di Kecamatan
Gunung Malela tepatnya Huta Pasar Lama, Nagori Syahkuda, Selasa (9/6). Pada
kesempatan itu, ada beberapa program dilakukan yakni pemeriksaan kesehatan
gratis dan Pasar Murah.
“Kami setia menunggu
Bapak (JR, red) sejak pagi tadi. Kami ingin dan kengen bertemu dengan bapak.
Kurang lebih lima tahun, bapak sudah berperan besar dalam pembangunan di daerah
ini terutama bidang pendidikan,” ujar Abdul saat memberikan kata sambutan
mewakili masyarakat Gunung Malela.
Hal tersebut, katanya
bukan hanya sekedar alasan yang dibuat-buat. Sebab, dia sendiri sudah
menyaksikan langsung kalau JR
Saragih benar-benar serius dalam pemasalahan pendidikan dan kesehatan.
Misalnya, salah satu
tindakan nyata adalah, JR
langsung memindahkan warga kurang mampu yang benar-benar sakit ke Rumah Sakit
(RS) Efarina yang terkenal di Purwokerto ke Kabupaten Simalungun. Kemudian
menyertakan lebih dari 50 ribu jiwa dalam BPJS, dan membuat Puskesmas aktif 24
jam. Selain itu, JR
juga telah mempermudah masyarakat untuk mendapatkan KTP, KK, dan Akta Lahir,
serta lainnya yang tidak dapat disebutkan.
“Sekarang kita
berpikir membangun Nagori saja, tapi bupati sudah membangun Kabupaten
Simalungun. Bupati sudah meletakkan pembangunan di Simalungun, setidaknya
berguna bagi generasi yang akan datang,” ujarnya.
Menurutnya, bila JR dipercayakan kembali
mempimpin Simalungun dalam 5 tahun ke depan, bisa dipastikan pembangunan di
Simalungun akan lebih fantastis lagi.
Hanya saja, dia
meminta kepada bupati agar lebih memperhatikan budidaya ikan. Sebab, di Gunung
Malela sendiri mayoritas masyarakatnya adalah petani ikan. “Lanjutkan Pak
Bupati. Sekarang APBD Simalungun Rp2 triliun, mari tingkatkan menjadi Rp3
triliun,” ujarnya.
Acara yang bertema
“Melalui gotong royong kita lestarikan budaya marharoan bolon, demi terciptanya
lingkungan yang bersih, asri dan nyaman” juga dihadiri Kepala BPJS Kesehatan
Rasinta Ria Ginting.
Rasinta membenarkan
kepedulian bupati terhadap masyarakat begitu tinggi, terutama masalah
kesehatan. “Sekarang ini sudah ada 59 ribu jiwa masyarakat di Simalungun
menjadi perserta BPJS Kesehatan. Masyarakat itu terdiri dari tukang gali kubur,
dan masyarakat yang layak lainnya,” sebutnya.
Rencana ke depannya,
Bupati akan menambahkan peserta BPJS untuk menjamin kesehatan masyarakat
miskin. Pada kesempatan itu, JR
Saragih mengatakan, pembangunan di Gunung Malela sudah banyak mengalami
berbenah. Mulai dari kesehatan maupun pendidikan. Seperti tiga titik jalan dan
saluran gendong yang ‘menelan’ dana belasan miliar rupiah.
“Untuk itu, kita
berkomitmen, tidak hari ini saja, kami akan door to door memberikan pengobatan
gratis terhadap masyarakat,” ucapnya.
Dikatakan, untuk
menampung masyarakat sebagai peserta BPJS, ia telah menganggarkan dana sebesar
Rp37 miliar dan bersumber dari APBD Simalungun. Untuk itu, masyarakat diimbau
agar tidak takut berobat kemana pun. Sebab, masyarakat bukan mengemis untuk
mendapatkan obat. “Itu dibayar pemerintah. Program ini dibuat karena saya
merasa sedih, ada orang berobat harus mengurus surat miskin dulu. Saya tidak
ingin itu terjadi. Tujuan utama saya adalah melayani masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu,
pihaknya juga menyediakan 3.000 paket sembako selama pasar murah digelar
menjelang Ramadan. “Ini harus habis, tidak boleh panitia membawanya pulang,”
tegasnya.
Terpisah, JR Saragih yang diwawancari
sejumlah wartawan mengatakan, kegiatan ini dilangsungkan di 20 titik di seluruh
Kabupaten Simalungun, khusus di lokasi masyarakat muslim, yang saat ini hendak
menyambut bulan suci Ramadan.
“Kalau mengenai
kebutuhan yang dijual di pasar murah tergantung lokasi, kita tanya dulu pangulu
apa yang dibutuhkan masyarakat di sana,” ucapnya.
Dalam kegiatan
tersebut, kepeduliannya terhadap pedidikan anak di Simalungun, JR mengundang langsung lima
putra putri di Kecamatan Gunung Maligas untuk menjadi siswa di SMK Efarina yang
menurut JR kualitas
hampir menyerupai sekolah SMA Sopo Surung Balige.
“Sebenarnya ujian
penerimaan siswa di SMK Efarina telah habis. Tapi, ia membuka untuk pelajar di
Simalungun sebanyak 60 orang secara gratis bersekolah di SMK Efarina, mulai
dari belajar hingga tamat. Baik biaya makan dan tempat tinggal siswa yang
nantinya akan berasrama di sekolah itu akan kita biayai,” jelasnya.
Di Kecamatan Pematang
Bandar sendiri, pelajar yang baru menyelesaikan pendidikannya dari SMP.
Sebanyak dua orang telah mendaftarkan diri. Dalam kegiatan tersebut, JR juga menyempatkan
foto-foto dengan sejumlah masyarakat di sana secara silih berganti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar