Sabtu, 04 Juni 2016

Program Pendidikan Bupati JR Saragih Dinilai Berhasil



Program Pendidikan Bupati Simalungun JR Saragih




Masyarakat Gunung Malela menilai JR Saragih SH MM, sebagai Bupati Simalungun selama menjabat dalam lima tahun ini, sukses dalam pembangunan, khususnya bidang pendidikan dan kesehatan.

Hal tersebut disampaikan masyarakat dalam kegiatan gotongroyong yang digelar di Kecamatan Gunung Malela tepatnya Huta Pasar Lama, Nagori Syahkuda, Selasa (9/6). Pada kesempatan itu, ada beberapa program dilakukan yakni pemeriksaan kesehatan gratis dan Pasar Murah.

“Kami setia menunggu Bapak (JR, red) sejak pagi tadi. Kami ingin dan kengen bertemu dengan bapak. Kurang lebih lima tahun, bapak sudah berperan besar dalam pembangunan di daerah ini terutama bidang pendidikan,” ujar Abdul saat memberikan kata sambutan mewakili masyarakat Gunung Malela.

Hal tersebut, katanya bukan hanya sekedar alasan yang dibuat-buat. Sebab, dia sendiri sudah menyaksikan langsung kalau JR Saragih benar-benar serius dalam pemasalahan pendidikan dan kesehatan.

Misalnya, salah satu tindakan nyata adalah, JR langsung memindahkan warga kurang mampu yang benar-benar sakit ke Rumah Sakit (RS) Efarina yang terkenal di Purwokerto ke Kabupaten Simalungun. Kemudian menyertakan lebih dari 50 ribu jiwa dalam BPJS, dan membuat Puskesmas aktif 24 jam. Selain itu, JR juga telah mempermudah masyarakat untuk mendapatkan KTP, KK, dan Akta Lahir, serta lainnya yang tidak dapat disebutkan.

“Sekarang kita berpikir membangun Nagori saja, tapi bupati sudah membangun Kabupaten Simalungun. Bupati sudah meletakkan pembangunan di Simalungun, setidaknya berguna bagi generasi yang akan datang,” ujarnya.

Menurutnya, bila JR dipercayakan kembali mempimpin Simalungun dalam 5 tahun ke depan, bisa dipastikan pembangunan di Simalungun akan lebih fantastis lagi.

Hanya saja, dia meminta kepada bupati agar lebih memperhatikan budidaya ikan. Sebab, di Gunung Malela sendiri mayoritas masyarakatnya adalah petani ikan. “Lanjutkan Pak Bupati. Sekarang APBD Simalungun Rp2 triliun, mari tingkatkan menjadi Rp3 triliun,” ujarnya.

Acara yang bertema “Melalui gotong royong kita lestarikan budaya marharoan bolon, demi terciptanya lingkungan yang bersih, asri dan nyaman” juga dihadiri Kepala BPJS Kesehatan Rasinta Ria Ginting.

Rasinta membenarkan kepedulian bupati terhadap masyarakat begitu tinggi, terutama masalah kesehatan. “Sekarang ini sudah ada 59 ribu jiwa masyarakat di Simalungun menjadi perserta BPJS Kesehatan. Masyarakat itu terdiri dari tukang gali kubur, dan masyarakat yang layak lainnya,” sebutnya.

Rencana ke depannya, Bupati akan menambahkan peserta BPJS untuk menjamin kesehatan masyarakat miskin. Pada kesempatan itu, JR Saragih mengatakan, pembangunan di Gunung Malela sudah banyak mengalami berbenah. Mulai dari kesehatan maupun pendidikan. Seperti tiga titik jalan dan saluran gendong yang ‘menelan’ dana belasan miliar rupiah.

“Untuk itu, kita berkomitmen, tidak hari ini saja, kami akan door to door memberikan pengobatan gratis terhadap masyarakat,” ucapnya.
Dikatakan, untuk menampung masyarakat sebagai peserta BPJS, ia telah menganggarkan dana sebesar Rp37 miliar dan bersumber dari APBD Simalungun. Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak takut berobat kemana pun. Sebab, masyarakat bukan mengemis untuk mendapatkan obat. “Itu dibayar pemerintah. Program ini dibuat karena saya merasa sedih, ada orang berobat harus mengurus surat miskin dulu. Saya tidak ingin itu terjadi. Tujuan utama saya adalah melayani masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyediakan 3.000 paket sembako selama pasar murah digelar menjelang Ramadan. “Ini harus habis, tidak boleh panitia membawanya pulang,” tegasnya.

Terpisah, JR Saragih yang diwawancari sejumlah wartawan mengatakan, kegiatan ini dilangsungkan di 20 titik di seluruh Kabupaten Simalungun, khusus di lokasi masyarakat muslim, yang saat ini hendak menyambut bulan suci Ramadan.

“Kalau mengenai kebutuhan yang dijual di pasar murah tergantung lokasi, kita tanya dulu pangulu apa yang dibutuhkan masyarakat di sana,” ucapnya.

Dalam kegiatan tersebut, kepeduliannya terhadap pedidikan anak di Simalungun, JR mengundang langsung lima putra putri di Kecamatan Gunung Maligas untuk menjadi siswa di SMK Efarina yang menurut JR kualitas hampir menyerupai sekolah SMA Sopo Surung Balige.
“Sebenarnya ujian penerimaan siswa di SMK Efarina telah habis. Tapi, ia membuka untuk pelajar di Simalungun sebanyak 60 orang secara gratis bersekolah di SMK Efarina, mulai dari belajar hingga tamat. Baik biaya makan dan tempat tinggal siswa yang nantinya akan berasrama di sekolah itu akan kita biayai,” jelasnya.

Di Kecamatan Pematang Bandar sendiri, pelajar yang baru menyelesaikan pendidikannya dari SMP. Sebanyak dua orang telah mendaftarkan diri. Dalam kegiatan tersebut, JR juga menyempatkan foto-foto dengan sejumlah masyarakat di sana secara silih berganti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar